Selasa, 25 Maret 2008

Perokok Itu Konyol
Dian Purba

Di satu sisi rokok dibenci. Pada lain sisi ia dicintai sampai mati. Penyakit akibat rokok bertebaran, korban juga berjatuhan. Namun, para nikotinis alias perokok tetap mengabaikan. Serangan jantung? Stroke? Kanker? Anggaplah itu risiko. Namun kalau risiko itu juga harus ditanggung janin di dalam kandungan, juga mengancam potensi seksual kaum laki-laki, para perokok harus memikirkan kembali kesetiaannya
(Intisari, September 2001)


Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi,
gangguan kehamilan dan janin. (Iklan Rokok)


Entah apa yang dipikirkan mereka yang merokok. Konyol. Mereka sudah tahu pasti bahwa merokok itu membahayakan kesehatan. Kita tidak akan menjumpai satu hal pun yang menguntungkan dari merokok. Setiap sedotan mendekatkan mereka kepada kematian.


Di negeri ini perusahaan rokok bebas bergerak mengiklankan produk mereka. Bahkan even sepak bola terbesar kita disponsori oleh perusahaan rokok. Sangat ironis. Tidak ada korelasi antara rokok dan penyehatan badan. Incaran utama mereka adalah remaja usia sekolah. Mereka harus melakukan itu untuk menggantikan 57 ribu orang Indonesia yang meninggal setiap tahunnya akibat rokok. Data survey kesehatan rumah tangga tahun 2002 menyebutkan angka merokok aktif di Indonesia berjumlah 75 % atau 141 juta orang, dan 60 persennya adalah orang miskin. Itu masih di Indonesia. bagaimana dengan jumlah perokok di seluruh dunia ini?
Perhatikan isi klipping berikut.

Semiliar Orang akan Mati akibat Rokok
ADA peringatan baru bagi para pengusaha dan pemakai tembakau untuk rokok di seluruh dunia. Studi penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan fakta mencengangkan tentang tembakau. PENGGUNAAN tembakau yang sudah meluas di seluruh dunia berdampak pada tingkat kematian.
Jika konsumsi tembakau tidak dikurangi, lebih dari 1 miliar manusia akan menemui ajal. "Seratus juta kematian banyak disebabkan penggunaan tembakau selama abad 20 lalu. Jika tren tersebut terus berlanjut, jumlah kematian akan meningkat lebih dari satu miliar jiwa pada abad 21 ini," ujar Dirjen WHO Margaret Chan dalam keterangan persnya sebagaimana dilansir AFP, Jumat (8/2/).

Setidaknya pemerintah dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat harus segera mengambil tindakan agar tingkat kematian yang cukup tinggi itu bisa dicegah. "Jika tidak dicegah, tembakau menyebabkan kematian ini, akan meningkat lebih dari 8 juta pertahun hingga 2030. Dan 80 persen di antara kematian tersebut lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang," tambahnya.
Dalam studi terakhir di WHO, data utama organisasi tersebut menunjukkan tentang penggunaan dan pengendalian tembakau di sejumlah negara yang merepresentasikan lebih dari 99 persen dari populasi dunia. Hasil studi tersebut juga menyerukan 6 strategi yang harus ditempuh untuk mencegah tingkat kematian yang tinggi.
Enam strategi itu disebut MPOWER, yaitu melibatkan pengendalian (Monitoring) kebijakan pencegahan dan penggunaan tembakau, melindungi (Protecting) manusia dari dampak rokok tembakau, menawarkan (Offering) bantuan kepada pecandu rokok untuk berhenti, mengingatkan (Warning) tentang bahaya tembakau, mendorong (Enforcing) pelarangan penggunaan tembakau untuk periklanan, dan menaikkan (Raising) pajak tembakau.
"Ketika upaya untuk memerangi tembakau menemukan momentumnya, seluruh negara tentu akan melakukan hal yang lebih dari sekedar memerangi," pungkasnya. (afp ) ( http://klipingut.wordpress.com/2008/02/13/semiliar-orang-akan-mati-akibat-rokok/)

Setiap rokok yang kita hisap hanyalah menambah kekayaan bagi pengusaha rokok. Eko Prasetyo memberikan komentar yang sangat lugas tentang hal ini: "
Kini para pemilik rokok tercatat sebagai orang terkaya di dunia. Dan nasib Anda--para perokok--mustahil bisa seperti mereka!". "Kalau pabrik rokok ditutup negara akan kehilangan devisa yang termat besar", kata seorang kawan. Ya, itu benar. Tapi kita tidak boleh lupa bahwa pemerintah mengeluarkan anggaran kesehatan lebih banyak untuk menanggulangi korban rokok ketimbang devisa yang diterima dari rokok.

Ada baiknya kita simak fakta-fakta berikut.

Bahaya Rokok
Racun pada Rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan। Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida।
-Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
-Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
-Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Efek Racun
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
-14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
-4x menderita kanker esophagus
-2x kanker kandung kemih
-2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.

Cara Berhenti Merokok
Analisis Kebiasaan
Lakukan analisis atas kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah dilakukan selama ini. Misalnya:
-Kapan waktu tersering Anda untuk merokok
-Kapan Anda secara otomatis ingin merokok
Hasil analisis ini akan membantu dalam mengerem keinginan merokok.

Susun Daftar Alasan
Lakukan segala hal yang membuat Anda tidak kembali merokok. Selalu ingat alasan-alasan yang mendasari Anda untuk tidak merokok. Jika perlu susun daftar alasan itu.
-Menghindari kanker, gagal jantung, gangguan pencernaan
-Kehidupan sosial yang lebih baik
-Ingat kesehatan dan kepentingan anak / keluarga
-Makan lebih enak

Langsung Berhenti
Pilihlah sebuah hari di mana Anda akan berhenti. Dan pada hari itu, langsung berhenti total tanpa melakukan tahapan-tahapan. Umumkan rencana Anda kepada orang-orang dekat Anda agar mereka bisa membantu.

Waspada Pada Hari-Hari Awal
Hari-hari awal akan terasa sangat berat. Cobalah mengalihkan perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet tanpa gula. Sementara waktu, kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok, seperti pergi ke bar.

Konsumsi Rendah Kalori
Selama minggu-minggu pertama (sampai kira-kira empat minggu), makanlah makanan yang mengandung kalori rendah। Juga minumlah banyak air.


Keputusan ada di tangan kita। Langkah-langkah yang diterangkan di atas tidak akan ada artinya kalau kita tidak mencintai diri kita sendiri। Ingat, merokok artinya mempersiapkan kematian kita pelan-pelan dan pasti sembari kita terus memperkaya pengusaha rokok। Mari kita menikmati hidup tanpa rokok.

Disadur dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar: